Skip to main content

satu target ini

Bismillah.

Waaaa, gak berasa udah 2015 aja. Sering banget kita berujar 'ga terasa ya'. Perasaan baru aja deg2an masuk kampus baru, ehh udah mau tamat aja. Perasaan baru aja kenalan, ehh udah mau pisah aja. Perasaan baru hebring2nya maen ama temen2, ehh udah mau nikah aja. *ehh >.<.

Ya begitulah kita, disibukkan dengan seabrek aktivitas, sibuk dengan dunia, (mudah2an) sibuk berusaha mempersiapkan akhirat juga. Secara sadar pun gak sadar waktu emang terus berjalan maju. Ga pernah dan ga mungkin mundur. Ga bakal balik lagi euy. Bahkan Hasan Al-Banna berujar lebih kurang gini "kalo aja waktu bisa dibeli, aku akan membeli waktu kalian karena tanggung jawab kita lebih banyak dari waktu yang kita miliki". Tapi yaa itu, kaga mungkin banget mau membeli waktu heuheu. Makanya kata salah seorang imam, sesuatu yang paling jauh dengan kita adalah waktu. It's neva back, neva.

Kita udah tau kan yak kalo waktu tu berharga banget tapi masiii aja lalai. masiii aja ngelakuin hal sia2. masiii aja ga memanfaatkannya dengan optimal. Astaghfirullah, ampuni kami yaa Robb. Ampuni. hixz. Berkaca lagi pada diri, usiaku udah seperempat abad. seperempat abad boo'! Allahurobbi. Apa sii jejak kebaikan yang udah aku tinggalin? apa sii prestasi yang udah kuukir? apa sii hal yang udah aku lakuin buat nyenengin keluargaku, temen2ku, masyarakat dan umat? apa sii amalan unggulan untuk aku ketemu Robbku? Lalu mengenang lagi para pendahulu, pemuda dan pemudi muslim yang kece2 pisan dengan imannya, akhlaqnya dan manfaatnya untuk umat. Aah aku tertunduk malu dibuatnya.

Well. Sekarang udah 2015. Aku awalnya biasa aja sii . Aku cuma nge-set di kepala mengenai target 2015 yang umum & besar aja. But,, ga sedikit temenku yang share tentang resolusi mereka jadi mendorongku untuk kembali membuka buku 'plans & deams'. Lalu aku baca target yang pernah kutulis dulu. Dan akhirnya aku mengevaluasi diri ini. Alhamdulillah beberapa target tercapai, in process bahkan 2014 lalu aku diberikanNya beberapa surprise dan kemudahan yang Masyaa Allah banget, sayangnya Allah sama aku yang masih banyak khilaf dan alpa ini *berkaca-kaca euy.

Stelah aku peratiin dengan seksama, dari sekian target ada satu target yang dari tahun ke tahun masih stagnan, ya 'satu target ini'. Realisasinya fluktuatif abis, berbanding terbalik sama aktivitas. Kalo senggang ya berusaha direalisasikan dan sebaliknya. Astaghfirullah, gimana mau tercapai coba??? pan sibuk tugas, ada aktivitas lain yang 'lebih penting' memanggil, capek, bla bla bla. excuses excuses. Padahal Allah yang udah bilang, 'satu target ini' mudah, karna Dia membuatnya mudah. So, don't blame others, it's me, my fault. huaaaaa. Baiklah.

Aku mulai untuk jujur. Jujur sama Allah, jujur sama diri sendiri, jujur sama niat dan ikhtiar. Kenapa sii 'satu target ini' belum tercapai? Setelah aku jujur, maka aku sadari bahwa....
1. Azzamku ga kuat
2. Sehingga ikhtiar & fokus yang diberikan sesempatnya
3. Doa ga sungguh2
4. Masih ngelakuin hal yang sia2 bahkan mungkin maksiat
5. Ga ngedeketin mereka yang istiqomah sebagai partner
6. Kurang ilmu dan aplikasi
7. Makan & minum halal & toyyiban mungkin kurang diperhatikan

Alasan lainnya wallahua'lam, poin yang paling utama adalah azzam dan doaku yang masih kurang. Dan masih ngelakuin hal yang sia2, lah gimana mau diberikan cahayaNya oleh Allah kalo hati aja masih kotor. Robb, ampuni aku. =(

Minggu lalu, sengaja aku request untuk melingkar dengan tema berkenaan 'satu target ini'. Dan Alhamdulillah it punches & motivates me!. Mereka, temen2ku kece badai euy. Istiqomahnya luar biasa, ikhtiarnya ga setengah2, bahkan ga sedikit yang mengorbankan sebagian besar waktunya untuk 'satu target ini'. Temenku bilang sempet ada rasa bosan tapi waktu inget niat dan azzam maka Alhamdulillah bisa kuat lagi dan karena mereka bareng2. Jadi ada yang saling mengingatkan untuk tetap komit. Ahh, masyaa Allah aku iri banget sama kalian.

Bismillah, azzam baru dan ikhtiar yang lebih jelas. Smoga Allah redho dan berkahi realisasi 'satu target ini' dan target2 lainnya, smoga aku bener2 bisa menjalankan ikhtiar dengan optimal, smoga bernilai ibadah, smoga bukan rencana yang tinggal rencana, smoga bisa tercapai yaa Robb. Aamiin Allahumma Aamiin. Aku menulis hari ini sebagai bukti dan pemacu seterusnya untuk konsisten sama 'satu target ini'. In syaa Allah. =)

Comments

Popular posts from this blog

Baper

Bismillah Kenapa ya kebanyakan yang baper itu cewek? Dari perkataannya sebenernya udah ciwi banget hehe “bawa perasaaan”. As we know, yang lebih suka pake perasaan kan cewek, kalo cowok biasanya lebih menggunakan logika. Walaupun, bukan berarti cewek ga berlogika sama sekali dan cowok ga berperasaan at all yaa. Ini hanya fakta umum sifat yang dominan pada gender saja. Dan semua itu bil hikmah, Allah menciptakan perbedaan cowok dan cewek dari banyak hal tentu ada hikmahnya bahkan ini merupakan salah satu tanda Kebesaran Allah. Ya dong, secara cewe cowo sama2 manusia tapi unik dan (bisa) beda banget dalam beberapa hal tertentu makanya sepasang cowo cewe a.k.a suami istri (bukan sejenis ya) itu akan saling melengkapi kelebihan dan kekurangan masing2. Kekurangan istri adalah kelebihan suami, dan sebaliknya. Nah, dalam hal berumah tangga biasanya chance baper ini akan terbuka lebar. Setan mah selalu mencari celah kelemahan kita ya, dimana kalo ga disikapi dengan baik baper ini akan me...

Jum’at, 5 Juni 2015

Bismilllah Ini cerita tentang proses Jum'at, 5 Juni 2015. Tanggal ini menyejarah dalam hidupku karena banyak hal yang berubah, bukan hanya status. Alhamdulillah di tanggal ini aku menggenapkan setengah dien. Tidak kusangka ternyata seniorku di kampus yang Allah pilihkan sebagai imamku. Bukan hanya satu kampus tapi juga satu organisasi  Forum Tarbiyah (FOTAR) Teringat saat itu September 2014 aku lagi buru2 ke LRT Station KLCC, waktunya sore karena aku baru selesai mengajar. On my way to LRT Station aku buka chatt WA, tertera nama kak fit (murobbiahku), beliau bilang “Assalammu’alaykum puti, in syaa Allah udah siap nikah kan? Ini ada ikhwan yang siap nikah juga. Biodatanya udah saya kirim ke email puti silahkan dibaca, istikharah dan dipertimbangkan”. WHATZ? Langkahku sempat terhenti, calon? Nikah? Hmm I keep questioning my self “r u really ready to get married?”. Rasanya siap ga siap yah. Feelingku mengatakan nih ikhwan kayaknya ikhwan Fotar deh sehingga aku membalas chatt ka ...

RencanaNya begitu Indah

Bismillah.  Suatu malam pertengahan tahun 2007. Aku duduk terdiam di depan komputer salah satu warnet dekat rumahku. Aku tidak percaya dengan hasil yang kulihat, tertera keterangan bahwa aku tidak lulus SPMB. Kuimbas kembali kenangan perjuanganku belajar di bimbel juga di kelas untuk menembus Psikologi UNPAD, namun harapan itu melayang bersama angin malam nan dingin lalu hilang terbang ke awan yang kelam, sekelam hatiku. Aku tidak lulus SPMB, betapa sedih dan malunya aku.  Guru agamaku bilang Allah pasti memberi yang terbaik untuk hambaNya, mana itu? Protesku dalam hati, kalau memang yang terbaik ya harusnya aku lulus SPMB karena itu keinginanku dan aku mau membahagiakan orang tuaku!. Kalau memang Allah memberi yang terbaik kenapa Dia tidak mengabulkan keinginanku padahal aku belajar siang dan malam sebagai persiapan sebelum SPMB. Aku angkuh karena merasa sudah berusaha maksimal. Kegalauan melanda, aku harus meneruskan kuliah kemana? *** Vivi, temanku di SMA N...