Bismillah
Air berkah mengucur dari langit. Perlahan-lahan tetes demi tetes berjatuhan, lalu semakin lama semakin deras iramanya. Berlomba2 mereka turun mematuhi perintahNya menjadi bagian yang memakmurkan bumi. Mendung terlihat merata di megaNya, tidak nampak cerah. Alamat hujan ini agak awet, lebih lama turunnya.
Di pasar, banyak orang yang berdiri di pinggiran toko untuk berteduh. Ada yang mensyukuri berkah Ilahi ini namun ada juga yang mencela karna geraknya terbatas disebabkan hujan, sebagian orang menikmati irama hujan dan sensasi sejuknya yang segar dan menghapus debu, pun ada yang menengadah ke langit berpikir jauh, dan ada pula yang bermunajat padaNya.
Lalu, di tengah hujan bermunculan bocah2 lincah dengan payung besarnya. Tanpa sandal, tanpa jas hujan, dengan kaus oblongnya bersemangat sekali mereka berlarian di tengah hujan. Mereka menawarkan jasa kepada orang2 yang berteduh "ojek payung kak?". Biasanya mereka akan mengantarkan orang menyebrang jalan atau menyusuri mall satu ke mall lainnya. Sang pengguna jasa memakai payung dan mereka akan mengikuti dari belakang dengan bermandikan hujan. Setelah sampai tempat tujuan mereka akan menerima 'ongkos' ojek payung ini, tak ada patokan harganya,, kepingan receh atau lembar ribuan yang diberikan mereka terima dengan lapang dada.
Sesekali mereka menyatukan kedua tangan di dada untuk mendapatkan kehangatan. Sesekali mereka menyambangi orang-orang yang tertarik memakai payung mereka. Jika nihil yang ngojek, maka sesekali pula mereka bermain. Dengan tawa riang khas anak2, mereka memutar-mutar payung, saling lempar air hujan, pun menari-nari di tengah hujan. Mereka begitu menikmatinya.
Tak lama hujan mulai reda. Orang-orang berlarian sambil menutup kepala. Dan bocah2 itu perlahan menepi menghitung hasil ngojek di kantong masing-masing. Dengan senyum sumringah mereka pulang, Alhamdulillah sedikit sebanyak ada juga tambahan.
#tulisanLama
Comments
Post a Comment