Skip to main content

Tips memasak

Bismillah

Topik posting Hari ini Sudah lama ingin kutulis namun berdalih sibuk akhirnya baru sekarang terealisasi. Well, apakah utk memasak Kita harus pintar memasak dulu? Hm, nope. Jago masak bukanlah indikator utama utk menghasilkan masakan yang enak. Karena, ada yg lebih penting dibanding enak, yaitu berkah. Masakan enak belum tentu berkah, tapi Kalo masakan berkah in syaa Allah bukan cuma enak tapi juga nikmat. 

Btw, honestly dulu Aku ga Pinter masak loh. Takut2 Kalo mau masak, pasti nanya ukuran detailnya, "bawang berapa, cabe berapa, garam berapa??". Yang paling ngeselin Kalo dijawab "secukupnya" atau "kira2 Aja". Hadeeh, pusing Pala berbie scara dulu ga akrab Sama dapur huhu. But, Aku suka dapur. Dulu, suka jd asisten ibuku gitu, tukang motong2, nyuci2, atau ngaduk2. Tapi gatau gimana memasak, kecuali yg simple2 aja haha.

Nah, alhamdulillah alakulihal sekarang setelah menikah Aku belajar masak. So tips yg pertama adalah KEMAUAN. Jago masak sekalipun kalo ga ada kemauan jadinya yaa ga madam donk. So, utk bisa masak Kita harus mau masak. Maunya bukan sesekali tapi sesering Kali hehe. Jaman now ga ada alesan ga tau resep ya. Scara smua diujung jari mba sis, lah tinggal Tanya mbah gugel or om yutub. Aman dah. Kalo bisa cari beberapa sumber resep trus buka yutub liat cara masaknya, then bandingkan resep2 tsbt, mana yg kira2 bnyk Sama itu yg diambil. Trus next tips adalah JANGAN TAKUT modifikasi resep Dan jangan Takut Rasa masakan tar ga enak or anything. Pokoke Coba ajaa,Kalo trnyta rasanya agak aneh berarti Kita belajar donk. Evaluasi kok rasanya bisa gitu, mungkin kebanyakan atau kekurangan rempah. Then Coba lagi, no give up.

Ohiya, kemauan ini relate juga Sama KEIKHLASAN. Kalo ikhlas in syaa Allah Kita enjoy masak dan masakan bisa lbh enak loh. Keikhlasan juga ada hubungannya Sama pilihan menu yg Kita pengen. Pengalaman pribadi, Kalo Aku lagi mupeng sstu trus cek bahan n available, trus masak. Alhamdulillah hasilnya top markotop. 

Next, sebelum masak pastikan smua bahan lengkap yaa, khususon yg kecil2 eg: merica, bawang dll. Selain itu pastikan bahan yg digunakan halal & toyyib. Okeeh, seterusnya cuci tangan Dan jangan lupa baca BISMILLAH Pas mulai masak. Ini Salah satu Cara Kita meraih keberkahan, NIATkan memasak ini utk tujuan yg baik2 bahkan bisa masak sambil DOA loh contoh "yaa Allah, smoga dgn masakan ini aku dan keluargaku bs lbh sehat & lbh taat padaMu". Seterusnya Pas proses memasak diisi dgn dzikrullah atau sholawah, in syaa Allah poll dah berkahnya.

So, ini generally tips memasaknya yaa, in syaa Allah next time bakal disambung lagi. Selamat berkreasi 😉

Comments

Popular posts from this blog

Baper

Bismillah Kenapa ya kebanyakan yang baper itu cewek? Dari perkataannya sebenernya udah ciwi banget hehe “bawa perasaaan”. As we know, yang lebih suka pake perasaan kan cewek, kalo cowok biasanya lebih menggunakan logika. Walaupun, bukan berarti cewek ga berlogika sama sekali dan cowok ga berperasaan at all yaa. Ini hanya fakta umum sifat yang dominan pada gender saja. Dan semua itu bil hikmah, Allah menciptakan perbedaan cowok dan cewek dari banyak hal tentu ada hikmahnya bahkan ini merupakan salah satu tanda Kebesaran Allah. Ya dong, secara cewe cowo sama2 manusia tapi unik dan (bisa) beda banget dalam beberapa hal tertentu makanya sepasang cowo cewe a.k.a suami istri (bukan sejenis ya) itu akan saling melengkapi kelebihan dan kekurangan masing2. Kekurangan istri adalah kelebihan suami, dan sebaliknya. Nah, dalam hal berumah tangga biasanya chance baper ini akan terbuka lebar. Setan mah selalu mencari celah kelemahan kita ya, dimana kalo ga disikapi dengan baik baper ini akan me...

Jum’at, 5 Juni 2015

Bismilllah Ini cerita tentang proses Jum'at, 5 Juni 2015. Tanggal ini menyejarah dalam hidupku karena banyak hal yang berubah, bukan hanya status. Alhamdulillah di tanggal ini aku menggenapkan setengah dien. Tidak kusangka ternyata seniorku di kampus yang Allah pilihkan sebagai imamku. Bukan hanya satu kampus tapi juga satu organisasi  Forum Tarbiyah (FOTAR) Teringat saat itu September 2014 aku lagi buru2 ke LRT Station KLCC, waktunya sore karena aku baru selesai mengajar. On my way to LRT Station aku buka chatt WA, tertera nama kak fit (murobbiahku), beliau bilang “Assalammu’alaykum puti, in syaa Allah udah siap nikah kan? Ini ada ikhwan yang siap nikah juga. Biodatanya udah saya kirim ke email puti silahkan dibaca, istikharah dan dipertimbangkan”. WHATZ? Langkahku sempat terhenti, calon? Nikah? Hmm I keep questioning my self “r u really ready to get married?”. Rasanya siap ga siap yah. Feelingku mengatakan nih ikhwan kayaknya ikhwan Fotar deh sehingga aku membalas chatt ka ...

RencanaNya begitu Indah

Bismillah.  Suatu malam pertengahan tahun 2007. Aku duduk terdiam di depan komputer salah satu warnet dekat rumahku. Aku tidak percaya dengan hasil yang kulihat, tertera keterangan bahwa aku tidak lulus SPMB. Kuimbas kembali kenangan perjuanganku belajar di bimbel juga di kelas untuk menembus Psikologi UNPAD, namun harapan itu melayang bersama angin malam nan dingin lalu hilang terbang ke awan yang kelam, sekelam hatiku. Aku tidak lulus SPMB, betapa sedih dan malunya aku.  Guru agamaku bilang Allah pasti memberi yang terbaik untuk hambaNya, mana itu? Protesku dalam hati, kalau memang yang terbaik ya harusnya aku lulus SPMB karena itu keinginanku dan aku mau membahagiakan orang tuaku!. Kalau memang Allah memberi yang terbaik kenapa Dia tidak mengabulkan keinginanku padahal aku belajar siang dan malam sebagai persiapan sebelum SPMB. Aku angkuh karena merasa sudah berusaha maksimal. Kegalauan melanda, aku harus meneruskan kuliah kemana? *** Vivi, temanku di SMA N...