Bismillah.
Hari ini kembali bertemu dengan wajah teduh itu, panggil saja ukhti solihah. Aku baru mengenalnya semester ini. Banyak teman2ku yang membicarakan kebaikannya, padahal baru kenal "hafizoh loh, cantik, lembut bangeeet, strict orangnya jangan macem2" etc etc. Aku sii biasa aja, mau orang ngomong gimane juga kalo belum ketemu dan interaksi atau melihat akhlaqnya langsung palingan komenku "ooh", "hmm", "so what?", sok kalli yak minta dijitak inih haha. Astaghfirullah. Etapi beneran loh malah sebelumnya sempet ada rasa "males" untuk memulai kenalan sama solihah.
Beberapa waktu lalu aku menjebloskan diriku ke salah satu komunitas yang kece, biar aku juga ikutan kece =p. Nah, solihah ikutan juga grup ini bahkan dia menjadi salah satu leadernya, beuuh baru masuk juga udah jadi leader aje.. Ya iyalahh hafizoh boo'. Akhirnya suatu hari aku ga sengaja ketemu ama solihah, first impression aku ama do'i not bad lah, karna anaknya ramah dan santun, kita ketemunya di pasar malem pas beli buah. Emak-emak banget hihi.
Singkat cerita sekarang kami intens ketemuan dan kita klik kalo ketemuan kita ngobrol pake bahasa inggris karna bliau lagi mau improve di bahasa inggris. Kita sama2 belajar lagi utk ningkatin pronounce atau struktur kalimat etc, saling tegur. Dan dia juga gitu, ga segan untuk negur aku kalo ada kesalahan. Ga pake drama tersinggung dsb. Yaa namanya juga (in syaa Allah) mengingatkan dan mengajak untuk kebaikan =)
Nah, siang ini aku sempet ragu untuk dateng ke masjid karna kerjaan di RA room nanggung. Tapi batin aku nantangin ihh "lu kate mau jujur ame niat, ikhtiarnya mane cuyy?". Wess, Bismillah lanjut dah ke masjid walaupun belum ada persiapan. Well, stelah solat zuhur, di lantai 3 SHAS aku melihat sosoknya dari kejauhan. Begitu mendekat seperti biasa dengan santun dan ramahnya dia berujar "kakaak", ohya stiap ngomong biasanya solihah akan menutup kalimatnya dengan "kak" contoh "bla bla bla kak", "iya kak", "gak tau kak", "oh gitu ya kak?", sopannyeee.
Nah stelah panjang intro di atas sebenernya sekarang baru mau masuk cerita utk mengabadikan momen nyang nampar ane pada pertemuan sama si do'i hari ini. Jadi tadi ngalir aja kita ngobrol dan solihah cerita tentang perjuangannya menjadi hafizhoh. Sebelum ke mesir dia udah mengantongi 10 juz hafalan selama di pesantren (pas di indo). Nah dia emang udah berazam pengen menghafal quran selama di Mesir, maka bergabunglah dia dengan Markas Qur'an. Di awal tahun katanya ga fokus ngafal karena banyak amanah dan kegiatan, tau ga sii ga fokus katanya tapi selama lebih kurang 2 tahun nambah 10 juz dooonk, lah akuu?. Amanah pas2an, biasa aja juga kali, sok sibuk sana sini, hafalan kaga nambah2 #plakk T.T
Pas tahun akhir itu, dia berdoa dengan sungguh2 sama Allah "ya Allah, aku pengen hafal quran, mudahkan, mudahkan yaa Robb". Do'a tii, do'aaa, minta sama Allah!. Ok, lanjut ke cerita solihah, dia berbagi pengalamannya sampai ke detail detik2 dia mau ujian hafizh. Solihah menyempurnakan hafalan (murojaah)nya pas banget sehari sebelum diadakan ujian, tepatnya jam 1 malem dia murojaah. Ok prosesnya, jadi pas udah tahun akhir di Mesir dia merasa harus mengejar mimpinya untuk bisa hafal qur'an, maka berbekal 20 juz dia ikutan Daurah Quran selama 2 bulan. Dan selama 2 bulan inilah dia menghafal 10 juz baru beserta murojaah 20 juz sebelumnya. Syeikh Adli memintanya untuk fokus di surat Al-Anfal sampai An-nas, karena menurut Syeikh dia harus mempertajam hafalan di 20 juz itu dulu.
Seminggu sebelum ujian dia baru diberi waktu untuk murojaah 10 juz seterusnya. Saat itu dia sering up & down, percaya ga percaya bakalan bisa ga ikut ujian. Finally, dari waktu seminggu itu dia baru selesai murojaah 6 juz dengan tutornya. Ketika syeikh menanyakan perkembangannya pada tutor dan diceritakan bahwa solihah juga sakit maka syeikh memberi waktu beberapa hari lagi, saat itu hari Sabtu. Dan ujian akan diadakan pada hari Rabu. Saat itu dia nyaris putus asa, tapi dukungan orang tua, teman2 dan tutornya luar biasa. Bahkan tutornya yang langsung membawanya ke RS dan istri Syeikh memotivasinya. Intinya dia diminta kuatkan keyakinan sama Allah, terus murojaah, jangan nyerah dan khawatir. Pokoknya terus coba dan Allah pasti nolong.
Hari minggu solihah berhasil menamatkan murojaah Al-A'raf, dilanjutkan surat seterusnya. Dalam keadaan yang masih sakit dan kurang fit dia terus berusaha. Tutornya sempat mengirim spy yang merupakan temannya sendiri, tugas spy ini adalah untuk melaporkan apa saja kegiatan solihah. Pernah suatu hari setelah solat subuh perutnya amat sakit karena kondisinya yang kurang fit, akhirnya dia tidur sebentar. Di sore harinya saat bertemu tutor, tutorny berkata "kenapa kamu tidur habis subuh? bukannya menghafal". Ya, begitulah Solihah memang kerap mengurangi jam tidur alias begadang dan akan bangun lebih awal sebelum subuh. Lah aku?? begadang buat ngafal,, udah belom ti?? buat tugas, report dkk mah iyaa. #Plaak. Astaghfirullah T.T
Dengan keadaan kesehatan yang menguji sempat sehari sebelum ujian mengabarkan orang tuanya mengenai hal ini dan akhiranya orang tuanya bilang "yaudah jangan dipaksa, tapi yakin Allah pasti nolong". Daaan finally, hari selasa jam 1 malem solihah menghabiskan murojaah Al-Baqarah dan menyisakan 1 lembar untuk terakhir Al-Baqarah untuk keesokan harinya diuji oleh syeikh. Saat itu juga solihah langsung mengirim sms ke orang tuanya dan disambut haru dan syukur tak terhingga dari orang tuanya di Indonesia. Dengan polosnya solihah berujar "saya gak tau kak, perasaan waktu itu gimana, kok orang tua bilang syukron syukron, barakallah". Keesokan paginya solihah tasmi' dengan tutor dan dilanjutkan dengan ujian ba'da zuhur. Alhamdulillah, Hafizhoh :'). Aku merinding, wajar orang tuanya begitu gembira karena in syaa Allah kelak mereka mendapatkan hadiah mahkota di surga. Lalu apa yang akan aku berikan untuk orang tuaku? #plakkk T.T
Ternyata perjuangannya tidak hanya itu man!. Jadi selama 2 bulan itu solihah juga sering menambah sendiri jadwal murojaahnya bersama seorang ukhti dari mesir yang merupakan salah satu tutor. Solihah sangat kagum dan tersentuh atas kesediaan ukhti tersebut dengan sabar mendengar tasmi'nya, saat sedang ngobrol akan distop untuk mendengar tasmi'nya,. bahkan tengah malam pun dilayani. Solihah kerap tidur di kamar ukhti tersebut untuk mempermudahnya tasmi'. Bahkan saat libur idul fitri banyak mahasiswa yang balik kampung, tapi solihah justru ikut ke rumah si ukhti mesir. Alhamdulillah, keluarga ukhti mesir ini merupakan keluarga yang sangat menyayangi orang2 penghafal qur'an. Solihah disana tidak diperbolehkan menyapu atau memasak, semua sudah tersedia, dia hanya disuruh menghafal dan murojaah saja. Akhlaq yang begitu indah ini menyentuh hatinya, untuk itu saat ini dia terinspirasi dan siap membantu siapapun yang mau menghafal qur'an. Masyaa Allah.
Solihah mengatakan "saat kita sudah memutuskan untuk menjadi penghafal quran, maka kita harus siap untuk selalu dekat dengan qur'an. selamanya!. Jika kita cuek (jauh) dari quran maka dia akan lebih menjauhi kita". Ngejleb. Lalu dia juga bilang "yang utama dari menghafal quran adalah mengulangi hafalan tersebut. Azzam yang kuat dan ikhtiar yang nyata maka yakinlah Allah pasti menolong. Di awal mungkin menghafal setengah halaman perlu waktu 1 jam, lama kelamaan saat kita terus mengakrabkan diri sama qur'an bisa2 setengah halaman dihafal dalam 15-30 menit aja" Ngejleb lagi. "Saya juga gak pernah nyangka bisa hafal qur'an, ini merupakan mimpi besar, yang jelas ngafal aja ayat demi ayat, surat demi surat, juz demi juz tau2 udah habis. Semua Allah yang memudahkan"
Robbi, terimakasih, Alhamdulillah,. Aku yakin skenario siang ini smuanya biidznillah, smoga Engkau pun lapangkan hati & pikiran kami, ringankan langkah kami, kuatkan azzam dan ikhtiar kami dalam melakukan kebaikan. Semoga..
Kalo mau menjadi luar biasa,
maka kau harus berani dan siap mencoba usaha yang gak biasa
Kalo mau istiqomah,
pertama kali kembalilah padaNya, minta, minta, Dia punya semua
Kalo jujur dengan niatmu,
yakinlah dengan pertolonganNya maka pasti Dia akan menyertaimu
Hari ini kembali bertemu dengan wajah teduh itu, panggil saja ukhti solihah. Aku baru mengenalnya semester ini. Banyak teman2ku yang membicarakan kebaikannya, padahal baru kenal "hafizoh loh, cantik, lembut bangeeet, strict orangnya jangan macem2" etc etc. Aku sii biasa aja, mau orang ngomong gimane juga kalo belum ketemu dan interaksi atau melihat akhlaqnya langsung palingan komenku "ooh", "hmm", "so what?", sok kalli yak minta dijitak inih haha. Astaghfirullah. Etapi beneran loh malah sebelumnya sempet ada rasa "males" untuk memulai kenalan sama solihah.
Beberapa waktu lalu aku menjebloskan diriku ke salah satu komunitas yang kece, biar aku juga ikutan kece =p. Nah, solihah ikutan juga grup ini bahkan dia menjadi salah satu leadernya, beuuh baru masuk juga udah jadi leader aje.. Ya iyalahh hafizoh boo'. Akhirnya suatu hari aku ga sengaja ketemu ama solihah, first impression aku ama do'i not bad lah, karna anaknya ramah dan santun, kita ketemunya di pasar malem pas beli buah. Emak-emak banget hihi.
Singkat cerita sekarang kami intens ketemuan dan kita klik kalo ketemuan kita ngobrol pake bahasa inggris karna bliau lagi mau improve di bahasa inggris. Kita sama2 belajar lagi utk ningkatin pronounce atau struktur kalimat etc, saling tegur. Dan dia juga gitu, ga segan untuk negur aku kalo ada kesalahan. Ga pake drama tersinggung dsb. Yaa namanya juga (in syaa Allah) mengingatkan dan mengajak untuk kebaikan =)
Nah, siang ini aku sempet ragu untuk dateng ke masjid karna kerjaan di RA room nanggung. Tapi batin aku nantangin ihh "lu kate mau jujur ame niat, ikhtiarnya mane cuyy?". Wess, Bismillah lanjut dah ke masjid walaupun belum ada persiapan. Well, stelah solat zuhur, di lantai 3 SHAS aku melihat sosoknya dari kejauhan. Begitu mendekat seperti biasa dengan santun dan ramahnya dia berujar "kakaak", ohya stiap ngomong biasanya solihah akan menutup kalimatnya dengan "kak" contoh "bla bla bla kak", "iya kak", "gak tau kak", "oh gitu ya kak?", sopannyeee.
Nah stelah panjang intro di atas sebenernya sekarang baru mau masuk cerita utk mengabadikan momen nyang nampar ane pada pertemuan sama si do'i hari ini. Jadi tadi ngalir aja kita ngobrol dan solihah cerita tentang perjuangannya menjadi hafizhoh. Sebelum ke mesir dia udah mengantongi 10 juz hafalan selama di pesantren (pas di indo). Nah dia emang udah berazam pengen menghafal quran selama di Mesir, maka bergabunglah dia dengan Markas Qur'an. Di awal tahun katanya ga fokus ngafal karena banyak amanah dan kegiatan, tau ga sii ga fokus katanya tapi selama lebih kurang 2 tahun nambah 10 juz dooonk, lah akuu?. Amanah pas2an, biasa aja juga kali, sok sibuk sana sini, hafalan kaga nambah2 #plakk T.T
Pas tahun akhir itu, dia berdoa dengan sungguh2 sama Allah "ya Allah, aku pengen hafal quran, mudahkan, mudahkan yaa Robb". Do'a tii, do'aaa, minta sama Allah!. Ok, lanjut ke cerita solihah, dia berbagi pengalamannya sampai ke detail detik2 dia mau ujian hafizh. Solihah menyempurnakan hafalan (murojaah)nya pas banget sehari sebelum diadakan ujian, tepatnya jam 1 malem dia murojaah. Ok prosesnya, jadi pas udah tahun akhir di Mesir dia merasa harus mengejar mimpinya untuk bisa hafal qur'an, maka berbekal 20 juz dia ikutan Daurah Quran selama 2 bulan. Dan selama 2 bulan inilah dia menghafal 10 juz baru beserta murojaah 20 juz sebelumnya. Syeikh Adli memintanya untuk fokus di surat Al-Anfal sampai An-nas, karena menurut Syeikh dia harus mempertajam hafalan di 20 juz itu dulu.
Seminggu sebelum ujian dia baru diberi waktu untuk murojaah 10 juz seterusnya. Saat itu dia sering up & down, percaya ga percaya bakalan bisa ga ikut ujian. Finally, dari waktu seminggu itu dia baru selesai murojaah 6 juz dengan tutornya. Ketika syeikh menanyakan perkembangannya pada tutor dan diceritakan bahwa solihah juga sakit maka syeikh memberi waktu beberapa hari lagi, saat itu hari Sabtu. Dan ujian akan diadakan pada hari Rabu. Saat itu dia nyaris putus asa, tapi dukungan orang tua, teman2 dan tutornya luar biasa. Bahkan tutornya yang langsung membawanya ke RS dan istri Syeikh memotivasinya. Intinya dia diminta kuatkan keyakinan sama Allah, terus murojaah, jangan nyerah dan khawatir. Pokoknya terus coba dan Allah pasti nolong.
Hari minggu solihah berhasil menamatkan murojaah Al-A'raf, dilanjutkan surat seterusnya. Dalam keadaan yang masih sakit dan kurang fit dia terus berusaha. Tutornya sempat mengirim spy yang merupakan temannya sendiri, tugas spy ini adalah untuk melaporkan apa saja kegiatan solihah. Pernah suatu hari setelah solat subuh perutnya amat sakit karena kondisinya yang kurang fit, akhirnya dia tidur sebentar. Di sore harinya saat bertemu tutor, tutorny berkata "kenapa kamu tidur habis subuh? bukannya menghafal". Ya, begitulah Solihah memang kerap mengurangi jam tidur alias begadang dan akan bangun lebih awal sebelum subuh. Lah aku?? begadang buat ngafal,, udah belom ti?? buat tugas, report dkk mah iyaa. #Plaak. Astaghfirullah T.T
Dengan keadaan kesehatan yang menguji sempat sehari sebelum ujian mengabarkan orang tuanya mengenai hal ini dan akhiranya orang tuanya bilang "yaudah jangan dipaksa, tapi yakin Allah pasti nolong". Daaan finally, hari selasa jam 1 malem solihah menghabiskan murojaah Al-Baqarah dan menyisakan 1 lembar untuk terakhir Al-Baqarah untuk keesokan harinya diuji oleh syeikh. Saat itu juga solihah langsung mengirim sms ke orang tuanya dan disambut haru dan syukur tak terhingga dari orang tuanya di Indonesia. Dengan polosnya solihah berujar "saya gak tau kak, perasaan waktu itu gimana, kok orang tua bilang syukron syukron, barakallah". Keesokan paginya solihah tasmi' dengan tutor dan dilanjutkan dengan ujian ba'da zuhur. Alhamdulillah, Hafizhoh :'). Aku merinding, wajar orang tuanya begitu gembira karena in syaa Allah kelak mereka mendapatkan hadiah mahkota di surga. Lalu apa yang akan aku berikan untuk orang tuaku? #plakkk T.T
Ternyata perjuangannya tidak hanya itu man!. Jadi selama 2 bulan itu solihah juga sering menambah sendiri jadwal murojaahnya bersama seorang ukhti dari mesir yang merupakan salah satu tutor. Solihah sangat kagum dan tersentuh atas kesediaan ukhti tersebut dengan sabar mendengar tasmi'nya, saat sedang ngobrol akan distop untuk mendengar tasmi'nya,. bahkan tengah malam pun dilayani. Solihah kerap tidur di kamar ukhti tersebut untuk mempermudahnya tasmi'. Bahkan saat libur idul fitri banyak mahasiswa yang balik kampung, tapi solihah justru ikut ke rumah si ukhti mesir. Alhamdulillah, keluarga ukhti mesir ini merupakan keluarga yang sangat menyayangi orang2 penghafal qur'an. Solihah disana tidak diperbolehkan menyapu atau memasak, semua sudah tersedia, dia hanya disuruh menghafal dan murojaah saja. Akhlaq yang begitu indah ini menyentuh hatinya, untuk itu saat ini dia terinspirasi dan siap membantu siapapun yang mau menghafal qur'an. Masyaa Allah.
Solihah mengatakan "saat kita sudah memutuskan untuk menjadi penghafal quran, maka kita harus siap untuk selalu dekat dengan qur'an. selamanya!. Jika kita cuek (jauh) dari quran maka dia akan lebih menjauhi kita". Ngejleb. Lalu dia juga bilang "yang utama dari menghafal quran adalah mengulangi hafalan tersebut. Azzam yang kuat dan ikhtiar yang nyata maka yakinlah Allah pasti menolong. Di awal mungkin menghafal setengah halaman perlu waktu 1 jam, lama kelamaan saat kita terus mengakrabkan diri sama qur'an bisa2 setengah halaman dihafal dalam 15-30 menit aja" Ngejleb lagi. "Saya juga gak pernah nyangka bisa hafal qur'an, ini merupakan mimpi besar, yang jelas ngafal aja ayat demi ayat, surat demi surat, juz demi juz tau2 udah habis. Semua Allah yang memudahkan"
Robbi, terimakasih, Alhamdulillah,. Aku yakin skenario siang ini smuanya biidznillah, smoga Engkau pun lapangkan hati & pikiran kami, ringankan langkah kami, kuatkan azzam dan ikhtiar kami dalam melakukan kebaikan. Semoga..
Kalo mau menjadi luar biasa,
maka kau harus berani dan siap mencoba usaha yang gak biasa
Kalo mau istiqomah,
pertama kali kembalilah padaNya, minta, minta, Dia punya semua
Kalo jujur dengan niatmu,
yakinlah dengan pertolonganNya maka pasti Dia akan menyertaimu
Comments
Post a Comment