Bismillah.
suatu
malam
M:
duhh pa,,makin banyak aja nihh berita miring seolah memperparah hubungan Indo n
Malay,,
**setelah
melihat berita tentang TKI yang disiram air panas oleh majikan sampai mukanya
berubah
A:
hmm,,
M:
iya tuh..dari wasit karate yg disiksa,TKI, brita basi tp slalu hangat
diliput, pulau ambalat, budaya yg (katanya) dicolong de el el
A:
truss?
M:
yaaa jd gimanaa gitu ,kan aq baru mau ksana, takutnya orang2 malay pada sensi
sama orang Indo
A:
nak, dimana2 itu ada 2,,baik n buruk,,tergantung gimana kita menempatkan diri,
kalo kita baik in shaa Allah orang juga akan baik, Allah kan Adil.
Dimana2 di belahan bumi ini, tetep sama smuanya ya bumi Allah. Indo & malay
sebenernya kayak dua beradik yang sering berantem, tapi bakal baikan lagi. Yahh
namanya adik kakak pasti sering ribut kan, hehe
M:
**diem sambil mikir,,iya juga ya..** then smile =)
A:
jadi mau mundur? Nyerahh???
M:
hehe gak lah. kan ada Allah yang ngejaga
Pa2:
nahh gitu donk,, toss dulu.. =D
Kala itu adalah detik-detik akhir tahun 2007 saat aku akan pergi ke Malaysia, untuk pertama kalinya. Sering aku tersenyum sendiri mengenangnya dan biasanya fikiranku akan berkelana ke sana, bergulirlah babak demi babak perjalanan tarbiyahku di Universiti Utara Malaysia (UUM) yang menyisakan haru biru di hatiku.
Ada yang bilang UUM itu universitas ujuuung Malaysia (saking jauhnya) bahkan justru lebih dekat ke Thailand, hanya dengan sekitar 20 menit kita udah bisa sampai di border imigrasi. Atau ada juga yang becanda kalo UUM itu universitas untuk makan, hihi. Ini sebenernya kekhilafan pribadi yang gak bisa ngontrol makan scara di UUM makanannya murah2 euy dan enak2 =3. Tapi dan tapi gak sedikit yang kangen dan pengen balik lagi belajar di UUM lho, buktinya temen2ku ada yang betah sampe S3 di sana. Dan aku? kangen bangett >.<, nano-nano cerita di sana apalagi ke-keren-an orang-orangnya yang super memanggil-manggilku untuk segera mengunjungi belahan bumi sintok ini.
Persepektif orang beda2 sii, cuma kasian aja kalo yang melihat dari perspektif negatif apalagi tanpa mempertimbangkan segudang sisi positifnya. Apapun yang orang bilang, personally aku bersyukur dan berkah banget bisa menjadi bagian dari UUM khususnya mahasiswi di Sains Kaunseling (Cohort 2) dan angkatan 2007 yang cool pisan, fabulous experiences with you buddies.
Sabtu
lalu kembali ku jejakkan kembali kaki di UUM, setelah 2 tahun lalu terakhir
kalinya aku kesini untuk wisuda. Ahad
pagi, sebelas januari yang segar dan ceria dengan perasaan bahagia yang
bercampur aduk aku berkeliling kampus dengan berjalan kaki. Yupz, karna aku
ingin menikmati nostalgia di kampus hijau nan segar ini (banyak pohonnya, Luv
it so much). Beberapa langkah saja aku berjalan memori-memori itu kembali
hadir.
Tampil
jelas, tawa riang, canda, suka dan duka bersama temen2 berbagai acara untuk
menguatkan rohani, mabit seakhwatan plus muhasabah kerennya juga buka bareng
gratisan di masjid Sultanah Badli Shah. Ngumpul di mall varsity. Mentoring dan
merapatkan barisan PPI di PKP. Mengunjungi uciha dkk di tradewinds. Wara-wiri
di bumbung dari mall sampe perpustakaan Sultanah Bahiyah. Study group di waktu2
menjelang exam sama pipin, juga kak hikmah dkk. Berkutat dengan kumpulan skripsi di lantai 4 sampe sore bahkan malem. Latihan dan 'treak2' di foyer library buat persiapan
pertandingan taekwondo.
Tak lupa tentunya ada saat2 itu dimana aku meniti bumbung dari depan library ke
FPSM, fakultasku tercinta yang menyimpan sederet kenangan menakjubkan bersama
teman sperjuangan, with my amazing & inspiring lecturers as well.
Kebersamaan kita bak satu keluarga, kumpul bersama Cohort 2 yang dipimpin bang
Najib, camp dan berbagai aktivitas outdoor yang mengakrabkan kita, belajar
bersama juga berbagi catatan dan bahan2 penting di kelas. Bersama2 kami mengikuti praktikum
menguatkan skill sebagai kaunselor, internship yang bermanfaat
banget memperkenalkan kami pada secuil realita tentang manusia di sisi lain. Kami juga nyiapin report
nyambil nulis skripsi yang jempol banget dahh dan di akhir VIVA skripsi, nervous,
deg2an dan saling support, hingga akhirnya finishing report
dan binding skripsi. Ahh indahnya, smua rasa beradu saat mengenang lagi
episode penuh warna di stiap sudut kampus.
Melepas
rinduku pada kampus hijau ini, kembali kudapatkan udara segar itu yg benar2 segar,
kicauan merdu itu yg sungguh merdu, keramahan itu yg amat ramah, keikhlasan itu
yg dpt kurasakan di qalbu. Terima kasih smua, mereka yg tulus, sungguh tulus. Tarbiyah di kampus ini benar2 berharga, mbuatku lebih mengerti apa itu makna. Membuatku sadar dan terpesona bhwa Dia sebaik baik Pembuat rencana.
Mereka orang2 tulus yang kukenal di sini,
mungkin belum membaca bertumpuk2 buku & teori2 hebat (katanya), mereka
mungkin belum mem-publish jurnal2 hebat (katanya), mereka mungkin belum mencapai
best performance (katanya), mereka mungkin belum menduduki posisi berprestij
(katanya) tp bagiku mereka memiliki great achievement yg hanya bisa dicapai
oleh orang2 khusus yg tidak hanya megonsumsi teori, melahirkan paper2,
berorasi dengan kata2 penggugah. tidak. Mereka sederhana saja tp tak smua mampu
meraihnya, keikhlasan.
Disini, aku rasakan sampai disini, di hati. apa adanya
:)
Ikhlas
memberi ilmu. bukan hanya memberi tapi juga membimbing dengan hati. senyum
terkembang saat melihat, sapaan hangat dan mesra menyambutku yaa Robbi, sungguh
nikmatMu ini bgitu indah, bahkan sebelum pulang dosenku berpesan "keep in
touch ya", "mana nomor telponnya, nnti kalau sy ke KL in shaa Allah
kita sembang panjang". wah, luruh hati bgitu terharu :')
Di uum
aku yg awalnya merasa 'nothing' tp mereka membuatku lbh percaya diri untuk bisa
berbuat 'something'.. itulah sejatinya seorang pendidik dan pembimbing, menghargai, memandaikan,
meningkatkan, dan memanusiakan.
makasih
semua.
_perjalanan nostalgia_
Comments
Post a Comment