Skip to main content

Kembara UUM 2014



Bismillah.

suatu malam
M: duhh pa,,makin banyak aja nihh berita miring seolah memperparah hubungan Indo n Malay,,
**setelah melihat berita tentang TKI yang disiram air panas oleh majikan sampai mukanya berubah
A: hmm,,
M:  iya tuh..dari wasit karate yg disiksa,TKI, brita basi tp slalu hangat diliput, pulau ambalat, budaya yg (katanya) dicolong de  el el
A: truss?
M: yaaa jd gimanaa gitu ,kan aq baru mau ksana, takutnya orang2 malay pada sensi sama orang Indo
A: nak, dimana2 itu ada 2,,baik n buruk,,tergantung gimana kita menempatkan diri, kalo kita baik in shaa Allah orang juga akan baik,  Allah kan Adil. Dimana2 di belahan bumi ini, tetep sama smuanya ya bumi Allah. Indo & malay sebenernya kayak dua beradik yang sering berantem, tapi bakal baikan lagi. Yahh namanya adik kakak pasti sering ribut kan, hehe
M: **diem sambil mikir,,iya juga ya..** then smile =)
A: jadi mau mundur? Nyerahh???
M: hehe gak lah. kan ada Allah yang ngejaga
Pa2: nahh gitu donk,, toss dulu.. =D


Kala itu adalah detik-detik akhir tahun 2007 saat aku akan pergi ke Malaysia, untuk pertama kalinya. Sering aku tersenyum sendiri mengenangnya dan biasanya fikiranku akan berkelana ke sana, bergulirlah babak demi babak perjalanan tarbiyahku di Universiti Utara Malaysia (UUM) yang menyisakan haru biru di hatiku.

Ada yang bilang UUM itu universitas ujuuung Malaysia (saking jauhnya) bahkan justru lebih dekat ke Thailand, hanya dengan sekitar 20 menit kita udah bisa sampai di border imigrasi. Atau ada juga yang becanda kalo UUM itu universitas untuk makan, hihi. Ini sebenernya kekhilafan pribadi yang gak bisa ngontrol makan scara di UUM makanannya murah2 euy dan enak2 =3. Tapi dan tapi gak sedikit yang kangen dan pengen balik lagi belajar di UUM lho, buktinya temen2ku ada yang betah sampe S3 di sana. Dan aku? kangen bangett >.<, nano-nano cerita di sana apalagi ke-keren-an orang-orangnya yang super memanggil-manggilku untuk segera mengunjungi belahan bumi sintok ini.

Persepektif orang beda2 sii, cuma kasian aja kalo yang melihat dari perspektif negatif apalagi tanpa mempertimbangkan segudang sisi positifnya. Apapun yang orang bilang, personally aku bersyukur dan berkah banget bisa menjadi bagian dari UUM khususnya mahasiswi di Sains Kaunseling (Cohort 2) dan angkatan 2007 yang cool pisan, fabulous experiences with you buddies. 

Sabtu lalu kembali ku jejakkan kembali kaki di UUM, setelah 2 tahun lalu terakhir kalinya aku kesini untuk wisuda. Ahad pagi, sebelas januari yang segar dan ceria dengan perasaan bahagia yang bercampur aduk aku berkeliling kampus dengan berjalan kaki. Yupz, karna aku ingin menikmati nostalgia di kampus hijau nan segar ini (banyak pohonnya, Luv it so much). Beberapa langkah saja aku berjalan memori-memori itu kembali hadir.

Tampil jelas, tawa riang, canda, suka dan duka bersama temen2 berbagai acara untuk menguatkan rohani, mabit seakhwatan plus muhasabah kerennya juga buka bareng gratisan di masjid Sultanah Badli Shah. Ngumpul di mall varsity. Mentoring dan merapatkan barisan PPI di PKP. Mengunjungi uciha dkk di tradewinds. Wara-wiri di bumbung dari mall sampe perpustakaan Sultanah Bahiyah. Study group di waktu2 menjelang exam sama pipin, juga kak hikmah dkk. Berkutat dengan kumpulan skripsi di lantai 4 sampe sore bahkan malem. Latihan dan 'treak2' di foyer library buat persiapan pertandingan taekwondo. 

Tak lupa tentunya ada saat2 itu dimana aku meniti bumbung dari depan library ke FPSM, fakultasku tercinta yang menyimpan sederet kenangan menakjubkan bersama teman sperjuangan, with my amazing & inspiring lecturers as well. Kebersamaan kita bak satu keluarga, kumpul bersama Cohort 2 yang dipimpin bang Najib, camp dan berbagai aktivitas outdoor yang mengakrabkan kita, belajar bersama juga berbagi catatan dan bahan2 penting di kelas. Bersama2 kami mengikuti praktikum menguatkan skill sebagai kaunselor,  internship yang bermanfaat banget memperkenalkan kami pada secuil realita tentang manusia di sisi lain. Kami juga nyiapin report nyambil nulis skripsi yang jempol banget dahh dan di akhir VIVA skripsi, nervous, deg2an dan saling support, hingga akhirnya finishing  report dan binding skripsi. Ahh indahnya, smua rasa beradu saat mengenang lagi episode penuh warna di stiap sudut kampus. 

Melepas rinduku pada kampus hijau ini, kembali kudapatkan udara segar itu yg benar2 segar, kicauan merdu itu yg sungguh merdu, keramahan itu yg amat ramah, keikhlasan itu yg dpt kurasakan di qalbu. Terima kasih smua, mereka yg tulus, sungguh tulus. Tarbiyah di kampus ini benar2 berharga, mbuatku lebih mengerti apa itu makna. Membuatku sadar dan terpesona bhwa Dia sebaik baik Pembuat rencana.

Mereka orang2 tulus yang kukenal di sini, mungkin belum membaca bertumpuk2 buku & teori2 hebat (katanya), mereka mungkin belum mem-publish jurnal2 hebat (katanya), mereka mungkin belum mencapai best performance (katanya), mereka mungkin belum menduduki posisi berprestij (katanya) tp bagiku mereka memiliki great achievement yg hanya bisa dicapai oleh orang2 khusus yg tidak hanya megonsumsi teori, melahirkan paper2, berorasi dengan kata2 penggugah. tidak. Mereka sederhana saja tp tak smua mampu meraihnya, keikhlasan. 

Disini, aku rasakan sampai disini, di hati. apa adanya :)
Ikhlas memberi ilmu. bukan hanya memberi tapi juga membimbing dengan hati. senyum terkembang saat melihat, sapaan hangat dan mesra menyambutku yaa Robbi, sungguh nikmatMu ini bgitu indah, bahkan sebelum pulang dosenku berpesan "keep in touch ya", "mana nomor telponnya, nnti kalau sy ke KL in shaa Allah kita sembang panjang". wah, luruh hati bgitu terharu :')

Di uum aku yg awalnya merasa 'nothing' tp mereka membuatku lbh percaya diri untuk bisa berbuat 'something'.. itulah sejatinya seorang pendidik dan pembimbing, menghargai, memandaikan, meningkatkan, dan memanusiakan.
makasih semua.

_perjalanan nostalgia_

Comments

Popular posts from this blog

Baper

Bismillah Kenapa ya kebanyakan yang baper itu cewek? Dari perkataannya sebenernya udah ciwi banget hehe “bawa perasaaan”. As we know, yang lebih suka pake perasaan kan cewek, kalo cowok biasanya lebih menggunakan logika. Walaupun, bukan berarti cewek ga berlogika sama sekali dan cowok ga berperasaan at all yaa. Ini hanya fakta umum sifat yang dominan pada gender saja. Dan semua itu bil hikmah, Allah menciptakan perbedaan cowok dan cewek dari banyak hal tentu ada hikmahnya bahkan ini merupakan salah satu tanda Kebesaran Allah. Ya dong, secara cewe cowo sama2 manusia tapi unik dan (bisa) beda banget dalam beberapa hal tertentu makanya sepasang cowo cewe a.k.a suami istri (bukan sejenis ya) itu akan saling melengkapi kelebihan dan kekurangan masing2. Kekurangan istri adalah kelebihan suami, dan sebaliknya. Nah, dalam hal berumah tangga biasanya chance baper ini akan terbuka lebar. Setan mah selalu mencari celah kelemahan kita ya, dimana kalo ga disikapi dengan baik baper ini akan me...

Jum’at, 5 Juni 2015

Bismilllah Ini cerita tentang proses Jum'at, 5 Juni 2015. Tanggal ini menyejarah dalam hidupku karena banyak hal yang berubah, bukan hanya status. Alhamdulillah di tanggal ini aku menggenapkan setengah dien. Tidak kusangka ternyata seniorku di kampus yang Allah pilihkan sebagai imamku. Bukan hanya satu kampus tapi juga satu organisasi  Forum Tarbiyah (FOTAR) Teringat saat itu September 2014 aku lagi buru2 ke LRT Station KLCC, waktunya sore karena aku baru selesai mengajar. On my way to LRT Station aku buka chatt WA, tertera nama kak fit (murobbiahku), beliau bilang “Assalammu’alaykum puti, in syaa Allah udah siap nikah kan? Ini ada ikhwan yang siap nikah juga. Biodatanya udah saya kirim ke email puti silahkan dibaca, istikharah dan dipertimbangkan”. WHATZ? Langkahku sempat terhenti, calon? Nikah? Hmm I keep questioning my self “r u really ready to get married?”. Rasanya siap ga siap yah. Feelingku mengatakan nih ikhwan kayaknya ikhwan Fotar deh sehingga aku membalas chatt ka ...

RencanaNya begitu Indah

Bismillah.  Suatu malam pertengahan tahun 2007. Aku duduk terdiam di depan komputer salah satu warnet dekat rumahku. Aku tidak percaya dengan hasil yang kulihat, tertera keterangan bahwa aku tidak lulus SPMB. Kuimbas kembali kenangan perjuanganku belajar di bimbel juga di kelas untuk menembus Psikologi UNPAD, namun harapan itu melayang bersama angin malam nan dingin lalu hilang terbang ke awan yang kelam, sekelam hatiku. Aku tidak lulus SPMB, betapa sedih dan malunya aku.  Guru agamaku bilang Allah pasti memberi yang terbaik untuk hambaNya, mana itu? Protesku dalam hati, kalau memang yang terbaik ya harusnya aku lulus SPMB karena itu keinginanku dan aku mau membahagiakan orang tuaku!. Kalau memang Allah memberi yang terbaik kenapa Dia tidak mengabulkan keinginanku padahal aku belajar siang dan malam sebagai persiapan sebelum SPMB. Aku angkuh karena merasa sudah berusaha maksimal. Kegalauan melanda, aku harus meneruskan kuliah kemana? *** Vivi, temanku di SMA N...