Skip to main content

Obrolan bersama misua *cahaya itu*


Malam semakin dalam kelamnya. Bumi gombak semakin sunyi. Yang ada, hanya sisa sisa tenaga manusia setelah padat beraktivitas sejak pagi. Pun, aku dan suamiku. Kami mulai merapat ke peraduan dan beringsut dengan selimut sebab suhu malam ini lebih sejuk dari biasanya. Setelah semua lampu dimatikan, terlihat beberapa pendar cahaya. Merah, biru, dan kuning.

Lalu, suamiku mematikan device wifi kami, padamlah cahaya biru itu. Tersisa cahaya merah dari air cooler dan satu lagi kedap kedip cahaya kuning yang cukup terang. Suamiku bertanya cahaya apa itu? Kami mencari sumbernya, ternyata cahaya itu berasal dari sudut kecil atas handphone suamiku.

Sejenak ia terdiam, "gak nyangka hp ini ada cahayanya, lebih terang ketika semua kelam". Aku mendengar saja sebab sepertinya ada hikmah yang akan diungkapnya. "Beginilah sayang, cahaya itu ibarat amal kita. Nanti disana ketika semua orang huru hara, khawatir akan perhitungan amal dari Sang Maha Adil. Harap2 cemas menanti keputusan dan pembalasan akan amal tersebut. Lantas, Sekecil apapun amal kebaikan akan terlihat besar. Ya seperti cahaya di hp ini, kecil saja, aku tak menyadarinya, bahkan baru kuketahui wujudnya ketika gelap begini".

Jleb! Aku terpaku, tanpa kata, hanya terdengar suara jangkrik saja di luar sana. Lalu ia meneruskan, "jadi, sekecil apapun amal kebaikan, jangan kita sia2kan apalagi diremehkan, siapa tau kebaikan yang dianggap kecil itulah yg menolong kita disana, ya?". Kubalas dengan senyuman hangat untuknya.

"Dan Kami jadikan malam sebagai pakaian, dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan" (QS. An Naba: 10-11)

Jumaah mubarakah peps!
Source: khansaazzahra1.blogspot.com

Comments

Popular posts from this blog

Baper

Bismillah Kenapa ya kebanyakan yang baper itu cewek? Dari perkataannya sebenernya udah ciwi banget hehe “bawa perasaaan”. As we know, yang lebih suka pake perasaan kan cewek, kalo cowok biasanya lebih menggunakan logika. Walaupun, bukan berarti cewek ga berlogika sama sekali dan cowok ga berperasaan at all yaa. Ini hanya fakta umum sifat yang dominan pada gender saja. Dan semua itu bil hikmah, Allah menciptakan perbedaan cowok dan cewek dari banyak hal tentu ada hikmahnya bahkan ini merupakan salah satu tanda Kebesaran Allah. Ya dong, secara cewe cowo sama2 manusia tapi unik dan (bisa) beda banget dalam beberapa hal tertentu makanya sepasang cowo cewe a.k.a suami istri (bukan sejenis ya) itu akan saling melengkapi kelebihan dan kekurangan masing2. Kekurangan istri adalah kelebihan suami, dan sebaliknya. Nah, dalam hal berumah tangga biasanya chance baper ini akan terbuka lebar. Setan mah selalu mencari celah kelemahan kita ya, dimana kalo ga disikapi dengan baik baper ini akan me...

Jum’at, 5 Juni 2015

Bismilllah Ini cerita tentang proses Jum'at, 5 Juni 2015. Tanggal ini menyejarah dalam hidupku karena banyak hal yang berubah, bukan hanya status. Alhamdulillah di tanggal ini aku menggenapkan setengah dien. Tidak kusangka ternyata seniorku di kampus yang Allah pilihkan sebagai imamku. Bukan hanya satu kampus tapi juga satu organisasi  Forum Tarbiyah (FOTAR) Teringat saat itu September 2014 aku lagi buru2 ke LRT Station KLCC, waktunya sore karena aku baru selesai mengajar. On my way to LRT Station aku buka chatt WA, tertera nama kak fit (murobbiahku), beliau bilang “Assalammu’alaykum puti, in syaa Allah udah siap nikah kan? Ini ada ikhwan yang siap nikah juga. Biodatanya udah saya kirim ke email puti silahkan dibaca, istikharah dan dipertimbangkan”. WHATZ? Langkahku sempat terhenti, calon? Nikah? Hmm I keep questioning my self “r u really ready to get married?”. Rasanya siap ga siap yah. Feelingku mengatakan nih ikhwan kayaknya ikhwan Fotar deh sehingga aku membalas chatt ka ...

RencanaNya begitu Indah

Bismillah.  Suatu malam pertengahan tahun 2007. Aku duduk terdiam di depan komputer salah satu warnet dekat rumahku. Aku tidak percaya dengan hasil yang kulihat, tertera keterangan bahwa aku tidak lulus SPMB. Kuimbas kembali kenangan perjuanganku belajar di bimbel juga di kelas untuk menembus Psikologi UNPAD, namun harapan itu melayang bersama angin malam nan dingin lalu hilang terbang ke awan yang kelam, sekelam hatiku. Aku tidak lulus SPMB, betapa sedih dan malunya aku.  Guru agamaku bilang Allah pasti memberi yang terbaik untuk hambaNya, mana itu? Protesku dalam hati, kalau memang yang terbaik ya harusnya aku lulus SPMB karena itu keinginanku dan aku mau membahagiakan orang tuaku!. Kalau memang Allah memberi yang terbaik kenapa Dia tidak mengabulkan keinginanku padahal aku belajar siang dan malam sebagai persiapan sebelum SPMB. Aku angkuh karena merasa sudah berusaha maksimal. Kegalauan melanda, aku harus meneruskan kuliah kemana? *** Vivi, temanku di SMA N...