Skip to main content

Tips Keluarga Surgawi (1-5)

Bismillah


"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allâh terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (at-Tahrîm/66:6)

Rumah tangga merupakan salah satu ibadah yang pahalanya bisa kita raih selama 24 jam. Per detiknya bisa jadi ibadah. Wow :D.. Loh kok bisa? bisa liat next post tentang catatan PMC :)
Intinya. Masyaa Allah, pernikahan memang bisa menjadi gerbang Jannah bagi kita, dimana amal jariyah bisa diraih teruuus sampai ke anak cucu cicit dst. Wajar jika pernikahan disebutkan dalam Alquran sebaga MITSAQAN GHALIZA (Perjanjian yang kokoh). Dan kata2 ini hanya disebut 3 KALI di dalam Alquran, yang mana 2 lainnya tentang AQIDAH. Ruar biasaaa. Untuk itu, godaan di dalam bahtera rumah tangga pun gak ecek2 yaa, dimulai dari ketika kedua insan berniat ingin menikah, godaan itu datang. Ketika detik akan pernikahan, sampai setelah pernikahan terwujud, syaiton lebih gencar menggoda. Untuk itu, diperlukan tips2 khusus berdasarkan Qur'an dan Sunah, bagaimana cara mempertahankan bahtera ini di tengah ombak cobaan yang kadang ekras menerjang kapal. Berikut saya ringkas 20 kiat yang dipaparkan oleh Ust. Khalid Basalamah, dengan sedikit tambahan pribadi. Dari Ust. Khalid, lengkapnya bisa yutuban yoo :)

1. Rumah tanggamu, ibadahmu
Luruskan dan ikhlaskan niat bahwa nikah adalah ibadah. Ya, kita di dunia ini diperintahkan hanya untuk beribadah pada Allah. Nah, jalan beribadah ini banyak, termasuk nikah. Untuk itu, kalo istri capek beresin rumah, cuci baju, piring, masak, melayani keperluan suami, hamil, lahiran ampe ngurusin babies ama big baby (baca:suami :p) daaan seabrek aktivitas rumah tangga lainnya yang menguras tenaga, pikiran, bahkan perasaaan (euuhh lebayy). Ga kalah hebohnya, suami pun begitu. Di luar sana berpanas ria, muter otak biar bisa ngebahagiain istri dan anak2 di rumah, pontang panting usaha untuk mengais rezeki, bahkan nyawa jadi taruhan loh untuk pekerjaan tertentu..hixz, jadi inget papa. Nyaris dibunuh orang gegara berita yang beliau terbitkan :(. Nah, suami istri itu punya peran masing masing yang luar biasa. Maka jika diikhlaskan itu semua adalah IBADAH, semua dikerjakan KARENA ALLAH=AMAN dan you know? bayaran atas ini semua adalah SURGA, surga booo! Masyaa Allah.

2. Keluargamu, amal jariyahmu
Hal kece lainnya, seperti yang udah disinggung di intro tulisan ini, bahwa dari rumah tangga bisa menjadi ladang amal jariyah. Inget kan hadis shahih mengenai 3 hal yang pahalanya bakal ngalir terus walau kita udah meninggal adalah amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak2 yang solih/hah. Ayah udah berusaha maksimal mendidik keluarga, memberikan yg terbaik (nafkah), menyayangi dsb. Pun ibu, luar biasa perjuangan ketika hamil, melahirkan, membesarkan, membimbing, memasak dsb. Air susu ibu mengalir dalam darah kita, nafkah ayah melalui makanan menjadi darah daging kita. Sehingga selama kita hidup, memiliki keturunan, dan kita berbuat kebaikan maka itu semua mengalir pahalanya untuk orang tua kita. Keren ya, Allah baik banget membuka ladang amal untuk manusia sedemikian luasnya. :')

3. Faham dan jalankan hak dan kewajiban masing2
Kewajiban suami (yang merupakan hak istri):

  • Lembut dan santun (menggauli istri dengan ma'ruf). Kelembutan dapat meluluhkan hati yang keras. 
  • Nafkah (lahir dan batin) semampunya. Nafkah dari suami hukumnya wajib, jika ada uang lebih yang diberi maka itu nilainya sedekah. 
  • Pendidikan untuk istri. Sampaikan kewajiban2 istri, apa yang perlu di update
  • Perlindungan. Pastikan keperluannya terpenuhi dan pasangan dalam keadaan aman
  • Memenuhi kebutuhan biologis. Komunikasikan selera masing2 kepada pasangan (pakaian, wewangian, make-up/ga? dll)


4. Kenali karakter pasangan
Wanita dan laki-laki itu tidak sama, mungkin bisa ada tambahan referensi buku Mars VS Venus. Imbangi karakter pasangan maka in syaa Allah aman. Ingatlah kita dua orang yang datang dari keluarga berbeda, latar pendidikan mungkin beda, cara dibesarkan mungkin beda. Ini semua mempengaruhi karakter masing2.

Laki2 itu...

  • selalu pake akal (masalah lalu solusi)
  • ga suka ditelpon sewaktu lagi kerja, so istri jangan suudzon. 
  • kadang lebih serius
  • berusaha menyelesaikan masalahnya sendiri terlebih dahulu
  • tidak mau dipaksa untuk cerita


Perempuan itu...

  • seringnya pake perasaan (ada masalah direnungi dulu, baru cari solusi)
  • suka ditelpon (peratiin)
  • suka dibecandain
  • maunya didengerin

5. Hati2 terhadap musuhmu, syaiton
Syaiton misi utamanya adalah menyesatkan manusia.  Dalam rumah tangga target mereka adalah perceraian.  Kunci dalam rumah tangga adalah tutup pintu2 suudzon karena itu membuka pintu syaiton. Perbanyak sangka baik dengan pasangan. Jangan merumitkan kehidupan. Syukuri atas pasangan yang solih, anak2 yang baik, maka hiduplah dengan sebaik2nya, meninggal in syaa Allah syurga. jadi inget pesen papa :,)
"Hidup ini sebentar nak, Pasti akan ada ujian. Namun, masalah besar coba dikecilkan nak, masalah kecil dihilangkan"
 Orang-oranng yang beriman, dan anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.” (QS. At-Thur: 21)

Comments

Popular posts from this blog

Baper

Bismillah Kenapa ya kebanyakan yang baper itu cewek? Dari perkataannya sebenernya udah ciwi banget hehe “bawa perasaaan”. As we know, yang lebih suka pake perasaan kan cewek, kalo cowok biasanya lebih menggunakan logika. Walaupun, bukan berarti cewek ga berlogika sama sekali dan cowok ga berperasaan at all yaa. Ini hanya fakta umum sifat yang dominan pada gender saja. Dan semua itu bil hikmah, Allah menciptakan perbedaan cowok dan cewek dari banyak hal tentu ada hikmahnya bahkan ini merupakan salah satu tanda Kebesaran Allah. Ya dong, secara cewe cowo sama2 manusia tapi unik dan (bisa) beda banget dalam beberapa hal tertentu makanya sepasang cowo cewe a.k.a suami istri (bukan sejenis ya) itu akan saling melengkapi kelebihan dan kekurangan masing2. Kekurangan istri adalah kelebihan suami, dan sebaliknya. Nah, dalam hal berumah tangga biasanya chance baper ini akan terbuka lebar. Setan mah selalu mencari celah kelemahan kita ya, dimana kalo ga disikapi dengan baik baper ini akan me...

Jum’at, 5 Juni 2015

Bismilllah Ini cerita tentang proses Jum'at, 5 Juni 2015. Tanggal ini menyejarah dalam hidupku karena banyak hal yang berubah, bukan hanya status. Alhamdulillah di tanggal ini aku menggenapkan setengah dien. Tidak kusangka ternyata seniorku di kampus yang Allah pilihkan sebagai imamku. Bukan hanya satu kampus tapi juga satu organisasi  Forum Tarbiyah (FOTAR) Teringat saat itu September 2014 aku lagi buru2 ke LRT Station KLCC, waktunya sore karena aku baru selesai mengajar. On my way to LRT Station aku buka chatt WA, tertera nama kak fit (murobbiahku), beliau bilang “Assalammu’alaykum puti, in syaa Allah udah siap nikah kan? Ini ada ikhwan yang siap nikah juga. Biodatanya udah saya kirim ke email puti silahkan dibaca, istikharah dan dipertimbangkan”. WHATZ? Langkahku sempat terhenti, calon? Nikah? Hmm I keep questioning my self “r u really ready to get married?”. Rasanya siap ga siap yah. Feelingku mengatakan nih ikhwan kayaknya ikhwan Fotar deh sehingga aku membalas chatt ka ...

RencanaNya begitu Indah

Bismillah.  Suatu malam pertengahan tahun 2007. Aku duduk terdiam di depan komputer salah satu warnet dekat rumahku. Aku tidak percaya dengan hasil yang kulihat, tertera keterangan bahwa aku tidak lulus SPMB. Kuimbas kembali kenangan perjuanganku belajar di bimbel juga di kelas untuk menembus Psikologi UNPAD, namun harapan itu melayang bersama angin malam nan dingin lalu hilang terbang ke awan yang kelam, sekelam hatiku. Aku tidak lulus SPMB, betapa sedih dan malunya aku.  Guru agamaku bilang Allah pasti memberi yang terbaik untuk hambaNya, mana itu? Protesku dalam hati, kalau memang yang terbaik ya harusnya aku lulus SPMB karena itu keinginanku dan aku mau membahagiakan orang tuaku!. Kalau memang Allah memberi yang terbaik kenapa Dia tidak mengabulkan keinginanku padahal aku belajar siang dan malam sebagai persiapan sebelum SPMB. Aku angkuh karena merasa sudah berusaha maksimal. Kegalauan melanda, aku harus meneruskan kuliah kemana? *** Vivi, temanku di SMA N...